KONSERVASI PANTAI DALAM UPAYA PENANGGULANGAN ABRASI DAN EROSI (Studi Kasus: Pantai Pasir Putih Lhok Me Kabupaten Aceh Besar)

Penulis

  • Akmal Akmal Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh
  • Sailly Sailly Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh

DOI:

https://doi.org/10.37598/tameh.v8i2.93

Kata Kunci:

Pemecah Gelombang, Abrasi Pantai, Erosi Pantai

Abstrak

Pantai Pasir Putih Kecamatan Lhok Me Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu destinasi wisata pantai yang banyak dikunjungi oleh berbagai wisatawan lokal dan mancanegara, salah satu daya tarik dari Pantai Pasir Putih adalah pohon mangrove yang tidak hanya jadi daya tarik melainkan sebagai fungsi pelindung pantai. Berbagai macam faktor terutama tingginya muka air laut sehingga membuat kawasan pantai saat ini mengalami kerusakan yang dapat mempengaruhi kelestarian ekosistem yang disebabkan hantaman gelombang mengakibatkan berkurangnya area pantai. Pencegahan berwawasan konservasi pantai memberi banyak keuntungan dalam berbagai faktor sehingga perlu dilakukan agar menjaga kelestarian lingkungan dari berbagai masalah yang terjadi pada Pantai Pasir Putih diantaranya yaitu tingginya tingkat abrasi dan erosi yang terjadi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengurangi dampak abrasi dan erosi yang terjadi pada Pantai Pasir Putih Kecamatan Lhok Me Kabupaten Aceh Besar. Metode yang digunakan adalah Metode Hudson dari metode ini dicari presentase arah angin, fetch efektif, fetch rerata dan analisa gelombang. Hasil yang didapatkan berdasarkan perhitungan pada penelitian ini, dari data 2009-2018 didapatkan arah angin dominan pada arah angin Timur Laut dengan persentase 56,38% dengan panjang segmen fetch yang diukur dari titik observasi gelombang ke ujung akhir fetch didapatkan fetch rerata efektif  6,871 km, dengan tinggi bangunan pemecah gelombang adalah 5,96 m dengan lebar puncak 1,80 m dan tebal lapis dinding pengaman pemecah gelombang adalah 1,80 m serta berat batu lapis lindung adalah 1,16 ton sehingga dengan menggunakan grafik stabilitas number (Ns3) diperoleh Ns3 260, dikatakan aman sesuai dengan syarat 260 ≤ 300. Pemecah gelombang yang digunakan adalah  pemecah gelombang sisi miring dengan tata letak searah dengan arah angin dominan sehingga dapat memecahkan gelombang ketika menghantam pemecah gelombang.

Referensi

Febriansyah, 2012. Gelombang, Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

Triamojo, B1., 1999 Teknik Pantai. Yogyakarta: Beta Offset

Triamojo, B2., 2009 Pelabuhan (3rd ed.). Yogyakarta: Beta Offset.

Unduhan

Diterbitkan

2021-04-09

Terbitan

Bagian

Articles