Perbandingan Karakteristik Aspal Beton Menggunakan Filler Tanah Dengan Filler Abu Batu Bata

Penulis

  • Firmansyah Rachman Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh
  • Tamalkhani Syammaun Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh
  • T. R. B. Saputra Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh

DOI:

https://doi.org/10.37598/tameh.v7i2.51

Kata Kunci:

Aspal Beton, Filler Tanah, Filler Abu Batu Bata, Parameter Marshall, Kadar Aspal Optimum(KAO)

Abstrak

Aspal beton adalah perkerasan yang umum digunakan dalam kontruksi jalan raya. Aspal beton dipakai sebagai lapis permukaan (surface) untuk melayani beban lalu lintas serta melindungi lapisan perkerasaan yang ada di bawahnya. Aspal beton terdiri dari agregat kasar, halus dan filler (bahan pengisi) . Agregat kasar di dalam campuran aspal beton berfungsi sebagai rangka (frames) perkerasan yang memberi kekuatan/stabilitas (stability), sedangkan agregat halus dan filler  berfungsi sebagai pengisi rongga antar agregat kasar di dalam campuran yang akan meningkatkan angka stabilitas. Aspal beton yang menjadi objek penelitian ini merupakan aspal beton dengan filler tanah dan abu batu bata. Umumnya filler yang digunakan dalam campuran aspal beton adalah semen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mana diantara tanah dan abu batu bata yang lebih baik untuk dapat dijadikan sebagai filler pengganti semen dalam campuran aspal beton. Perbandingan kedua jenis filler tersebut berguna karena apabila penggunaan tanah dan abu batu bata sebagai filler lolos uji spesifikasi teknis maka biaya untuk pembuatan aspal beton akan lebih ekonomis. Berdasarkan hasil yang diperoleh, kedua campuran tidak memiliki perbedaan karakteristik yang signifikan namun berbeda nyata berdasarkan hasil analisa anova single factor. Kedua jenis filler yang digunakan menunjukkan bahwa keduanya dapat digunakan sebagai opsi filler pengganti semen. Kedua campuran mempunyai nilai KAO yang berbeda. Untuk campuran dengan filler tanah diperoleh KAO sebesar 4,8 % dengan nilai setiap karakteristiknya yaitu nilai stabilitas (1938,56 kg), flow (3,78 mm), Density (2,41 gr/cm3), VIM (4,34 %), VMA (16,33%), VFB (68,21%)  dan MQ (550,97 kg/mm). Sedangkan untuk campuran dengan filler abu batu bata nilai KAO diperoleh  sebesar 5,3 % dengan nilai stabilitas (1966,47 kg), flow (3,21 mm), Density (2,40 gr/cm3), VIM (3,95 %), VMA (17,13%), VFB (72,03%)  dan MQ (614,29 kg/mm).

Referensi

Sukirman, S., 1993. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Bandung: Nova.

Sukirman, S., 1995. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Bandung: Nova.

Sukirman, S., 2003. Beton Aspal Campuran Panas. Bandung: Nova Untuk Jalan Raya.

Anonim, 1990. Standard Specification for Transportation Material and Method of Sampling and Testing. Washington, DC.

Anonim, 1990. Metode Pengujian Campuran Aspal dengan Alat Marshall. Dapartemen Pekerjaan Umum.

Bukhari, dkk, 2004. Rekayasa Bahan dan Tebal Perkerasan, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh

Unduhan

Diterbitkan

2018-12-30

Terbitan

Bagian

Articles