Pengaruh Jenis Semen Terhadap Perkembangan Kuat Tekan Beton Dengan Menggunakan Bahan Tambahan Sikament Nn 1,5% (Suatu Penelitian Untuk Fas 0,50 Dan 0,55)

Penulis

  • Munawir Munawir Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh
  • Khalid Khalid Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh

DOI:

https://doi.org/10.37598/tameh.v7i1.40

Kata Kunci:

FAS, Kuat Tekan Beton, Semen Tipe I, Semen PCC Dan Sikament NN

Abstrak

Beton merupakan salah satu bahan konstruksi bangunan. Campuran beton terdiri dari semen, air, agregat dan bahan tambah bila diperlukan. Material semen dalam beton sangat penting dikarenakan semen berfungsi sebagai bahan pengikat antara agregat kasar dan agregat halus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan semen Portland Cement Composit  (PCC) dan semen Tipe I diproduksi oleh semen Andalas terhadap kuat tekan beton berdasarkan umur beton pada campuran beton dengan nilai Faktor Air Semen (FAS) 0,50 dan 0,55. Perencanaan campuran beton menggunakan metode American Concrete Institute 211.1-91. Ukuran maksimum agregat adalah 31,5 mm. Benda uji yang digunakan pada penelitian adalah silinder beton berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Pada penelitian ini umur pengujian kuat tekan adalah 3, 7, 14, 21 dan 28 hari dengan  FAS 0,50 dan 0,55. Jumlah sampel untuk semua FAS pada setiap pengujian kuat tekan beton adalah 30 buah benda uji untuk masing-masing tipe semen. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan rata-rata beton FAS 0,50 yang menggunakan semen tipe I untuk umur 3, 7, 14, 21 dan 28 hari berturut-turut adalah sebesar 193,34 kg/cm2, 203,72 kg/cm2, 229,18 kg/cm2, 248,99 kg/cmdan 272,57 kg/cm2. Sedangkan Untuk semen PCC pada umur yang sama kuat tekannya adalah sebesar 139,58 kg/cm2, 169,77 kg/cm2, 202,78 kg/cm2, 220,69 kg/cm2 dan 249,93 kg/cm2. Untuk FAS 0,55 yang menggunakan semen tipe I untuk umur 3, 7, 14, 21 dan 28 hari berturut-turut adalah sebesar 182,97 kg/cm2 , 202,78 kg/cm2, 218,81 kg/cm2, 235,79 kg/cm2 dan 267,85 kg/cm2. Sedangkan Untuk semen PCC pada umur yang sama kuat tekannya adalah sebesar 149,02 kg/cm2, 169,77 kg/cm2, 177,31 kg/cm2, 209,38 kg/cm2 dan 243,33 kg/cm2. Ditinjau dari jenis semen yang digunakan terlihat bahwa beton dengan menggunakan semen adalas tipe I perkembangan kuat tekan betonnya lebih tinggi dibandingkan dengan PCC baik pada FAS 0,50 dan 0,55 pada umur yang sama.

Referensi

Anonim, 1982, Persyaratan Umum Bangunan Indonesia, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

Anonim, 1991, Perencanaan Campuran Beton, Departemen Pekerjaan umum, Bandung.

Anonim, 2004, Annual Book of American Society for Testing and Materials Standard (ASTM Standard), New York, USA.

Anonim, 2005, Standard Practice for Selecting Proportions for Normal Heavyweight, and Mass Concrete (ACI 211.1-91), American Concrete Institute.

Amri, S., 2005, Teknologi Beton A-Z, Universitas Indonesia, Jakarta.

Hanafiah, M. A, 1995, Merencanakan Komposisi Campuran Beton Struktural Laboratorium Konstruksi Dan Bahan Bangunan Fakultas Teknik Universitas Syiah kuala Darussalam- Banda Aceh.

Mulyono, T., 2005, Teknologi Beton, Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Murdock, L. J., dan Brooks, K. M., 1999, Bahan dan Praktek Beton, terjemahan Hindarko, S., Penerbit Erlangga, Jakarta.

Sagel, R., 1993. Pedoman Pengerjaan Beton, Seri Beton 2, Erlangga,

Subakti, 1995, Teknologi Beton, Institut Teknologi, Surabaya.

Unduhan

Diterbitkan

2021-03-23

Terbitan

Bagian

Articles