Analisis Faktor Pemicu Bencana Tanah Longsor Di Desa Keubon Nilam Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie

Penulis

  • Maimunah Maimunah Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh
  • Safiatuddin Safiatuddin Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh

DOI:

https://doi.org/10.37598/tameh.v7i1.28

Kata Kunci:

Longsor, Sifat Fisis Tanah, Sifat Mekanis Tanah

Abstrak

Bencana alam merupakan suatu peristiwa yang dapat terjadi dan menimbulkan kerugian bagi kehidupan masyarakat. Tanah longsor adalah salah satu bencana alam yang umumnya terjadi di wilayah pegunungan, terutama di musim hujan, pemicu gerakan tanah terjadi karena faktor endapan geologi dan sistem air tanah. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor pemicu bencana longsor dan mengetahui sifat fisis tanah, sifat mekanis tanah, jenis longsoran, nilai faktor aman dan kerentanan potensi bencana dengan pengaruh muka air tanah di Desa Keubon Nilam Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie. Variabel yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan curah hujan, kemiringan lereng, kondisi geologi, jenis tanah. Pengambilan sampel mengunakan peralatan hand bor di lapangan dan pengujian sampel tidak terganggu (undisturd) di laboratorium. Analisis stabilitas lereng dilakukan dengan menghitung angka keamanan (safety factor). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis longsor yang terjadi adalah longsoran topples, jenis tanah merupakan tanah lempung dan hasil pelapukan dari batu gamping, kadar air di titik BH-03 sebesar 13,25 %, BH-04 sebesar 31,66 %, sudut geser di BH-03 adalah 24,70, BH-04 sebesar 21,16, nilai kohesi di BH-03 adalah 0,22 kg/cm, BH-04 sebesar 0,32 kg/cm. Nilai faktor aman pada titik BH-03 sebesar 0,89 dan 0,78 pada titik BH-04 dengan kemiringan lereng 43 %. Dari tabel uji laboratorium dan nilai kuat geser maka titik BH-04 lebih rawan terjadi longsor dibandingkan dengan titik BH-03. Berdasarkan hasil faktor keamanan nilai FS = BH-03 adalah 0,89 dan BH-04 sebesar 0,78. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa lereng di Desa Keubon Nilam Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie tidak stabil dan terjadi gerakan tanah dengan nilai FS lebih kecil dari 1,5 karena gaya penahan jauh lebih kecil dibandingkan gaya pendorong.

Referensi

Das, B. M. 1993. Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis). Diterjemahkan: Endah, N. M. Dan I. B. M. Surya. Jakarta : Erlangga. Direktorat Geologi Tata Lingkungan. 1981. Gerakan Tanah di Indonesia. Direktorat Jenderal Pertambangan Umum. Departemen Pertambangan dan Energi. Jakarta.

Direktorat Geologi Tata Lingkungan. 1981. Gerakan Tanah di Indonesia. Direktorat Jenderal Pertambangan Umum. Departemen Pertambangan dan Energi. Jakarta.

Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. 2005. Manajemen Bencana

Tanah Longsor. http://www.pikiranrakyat.com /cetak/2005 /0305/22 /0802.html.Diakses 1 April 2015.

Subowo, E. 2003. Pengenalan Gerakan Tanah. Pusat Volkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Bandung.

Suripin, 2002. Pelestarian Sumberdaya Tanah dan Air. Yoyakarta : Andi Offset.

Unduhan

Diterbitkan

2021-03-23

Terbitan

Bagian

Articles