Perencanaan Jamban Sehat untuk Rumah Studi Kasus Desa Weninggalih Kabupaten Bogor

Penulis

  • Andri Arthono Institut Sains dan Teknologi AL KAmal
  • Eka Dipta Institut Sains dan Teknologi Al Kamal

DOI:

https://doi.org/10.37598/tameh.v11i1.186

Kata Kunci:

Jamban, WC, PHBS

Abstrak

Rumah yang layak untuk tempat tinggal harus memenuhi berbagai syarat salah satunya adalah syarat kesehatan, sehingga penghuninya tetap sehat. Salah satu hal penting yang harus ada pada sebuah rumah adalah jamban atau kamar mandi. Jamban yang tidak layak memudahkan terjadinya penyebaran penyakit tertentu seperti penyakit diare. Perencanaan dan pembuatan dari jamban keluarga ini wajib mengikuti kriteria sesuai dengan standar yang ada seperti tata letak, sumber air, konstruksi, dan juga materialnya. Dengan adanya jamban keluarga yang memenuhi kriteria, maka akan dapat terwujud masyarakat yang sehat, sebagai upaya untuk menerapkan pola hidup sehat untuk masyarakat yang di canangkan oleh Kementerian Kesehatan sebagai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan sanitasi serta kesehatan lingkungan pada desa Weninggalih, Kabupaten Bogor. Metode Penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan survey lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan mendatangi rumah satu persatu, dimana komponen fisik yang dilihat difokuskan pada kamar mandi serta fasilitas penunjangnya. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rumah yang berada di desa Weninggalaih masih sangat jauh dari kata layak. Hal ini terlihat dari konstruksi rumah berlantai tanah dan cenderung berhawa lembab. Selain itu, dinding menggunakan bilik yangmengakibatkan udara dari luar akan dengan mudah masuk termasuk juga berbagai hewan kecil, atap yang cenderung rendah, kemudian tidak adanya kamar mandi yang layak. Oleh karena itu, direkomendasikan kepada aparat setempat untuk memperbaiki fasilitas disetiap rumah warga termasuk membuat jamban disetiap rumah, membuat  saluran drainase dan juga sumur resapan untuk mereduksi limbah rumah tangga,termasuk memberikan jarak ruang antara rumah dengan kandang hewan ternak

Referensi

H. Mukono, Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press, 2006.

F. Juniaty Simatupang, T. Wuryandari, and S. Suparti, “Klasifikasi Rumah Layak Huni Di Kabupaten Brebes Dengan Menggunakan Metode Learning Vector Quantization Dan Naive Bayes,” J. Gaussian, vol. 5, no. 1, pp. 99–111, Jan. 2016.

A. Azwar, Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan, Cet.3. Mutiara, 1983.

Orthinus Ferdinando Samfar Kawer, M. Baiquni, Yeremias T Keban, and A. Subarsono, “Implementasi Kebijakan Pembangunan Rumah Layak Huni Dengan Pendekatan Hibrida Di Kabupaten Supiori Provinsi Papua,” Sosiohumaniora, vol. 20, no. 3, pp. 245–253, Nov. 2018.

J. Krieger and D. L. Higgins, “Housing and Health: Time Again for Public Health Action,” Am. J. Public Health, vol. 92, no. 5, p. 758, 2002.

Ronitawati, “Edukasi Bekal Sehat Berdasarkan Prinsip Gizi Seimbang Dengan Media ‘Isi Bekalku’ Pada Siswa Sekolah Dasar,” JMM (Jurnal Masy. Mandiri), 2020.

D. R. Ayuningtyas, Budiyono Budiyono, and N. A. Y. Dewanti, “Gambaran Sanitasi Lingkungan di Puskesmas Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2016-2018,” MEDIA Kesehat. Masy. Indones., vol. 19, no. 2, pp. 170–176, Apr. 2020.

B. Winarno and B. Winarno, “Evaluasi Program Penyediaan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin Di Kabupaten Belitung,” J. Pengemb. Kota, vol. 6, no. 1, pp. 66–74, Jul. 2018.

A. M. Azzahra, “Makalah Rumah Sehat,” http://adeliamihrubbyazzahra.blogspot.com/, 2015. [Online]. Available: http://adeliamihrubbyazzahra.blogspot.com/2015/10/makalah-rumah-sehat.html. [Accessed: 20-May-2022].

Sarimah, “Pelaksanaan Pembangunan Dalam Program Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Kelurahan Karas Kecamatan Galang Kota Batam,” Universitas Maritim Raja Ali Haji, 2016.

H. Kusnanto and S. Widiati, Planet Kita Kesehatan Kita : Laporan komisi WHO mengenai kesehatan dan lingkungan | Perpustakaan FIS. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2001.

H. Kusnoputranto, Kesehatan Lingkungan. Jakarta: FKM-UI, 2000.

L. Apriyanti, B. Widjanarko, and B. Laksono, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Jamban Keluarga di Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes,” J. Promosi Kesehat. Indones., vol. 14, no. 1, pp. 1–14, Nov. 2018.

N. K. Nisa and R. V. Salomo, “Keterlibatan Masyarakat dalam Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Desa Pabedilankulon Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon,” JPSI (Journal Public Sect. Innov., vol. 4, no. 1, pp. 1–7, Nov. 2019.

Indonesian-publichealth.com, “Pengertian dan Standar Jamban Sehat,” indonesian-publichealth, 2014. [Online]. Available: http://www.indonesian-publichealth.com/syarat-jamban-keluarga/. [Accessed: 20-May-2022].

I. Entjang, Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2000.

M. R. Sapulete, “Hubungan Antara Jarak Septic Tank Ke Sumur Gali Dan Kandungan Escherichia Coli Dalam Air Sumur Gali Di Kelurahan Tuminting Kecamatan Tuminting Kota Manado,” J. BiomedikJBM, vol. 2, no. 3, Mar. 2010.

H. M. Tanjung, Syarat-syarat Rumah Sehat. Jakarta: Letupan- Indonesia, 2005.

H. Mulyandari and D. A. Asyifa, “UJI Kelayakan Tanah Pada Perencanaan Septic Tank Komunal Di Lahan Berkontur Permukiman Bantaran Sungai Kota Yogyakarta,” Inersia J. Tek. Sipil dan Arsit., vol. 15, no. 2, pp. 23–30, Dec. 2019.

Kecamatan Jonggol, “Kecamatan Jonggol,” https://kecamatanjonggol.bogorkab.go.id/pages/728, 2020. [Online]. Available: https://kecamatanjonggol.bogorkab.go.id/pages/728.

Desa Jonggol, “Desa Jonggol,” http://jonggol-jonggol.desa.id/, 2020. [Online]. Available: http://jonggol-jonggol.desa.id/

Unduhan

Diterbitkan

2022-06-30

Terbitan

Bagian

Articles