Perencanaan Sistem Rotasi Untuk Pembagian Air Pada Daerah Irigasi Susoh Kecamatan Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya

Penulis

  • Yulia Yulia Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh
  • Reni Maria Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh

DOI:

https://doi.org/10.37598/tameh.v9i2.107

Kata Kunci:

Debit Andalan, Pembagian Air, Sistem Rotasi

Abstrak

Daerah Irigasi Susoh merupakan salah satu daerah irigasi teknis yang terletak di Kecamatan Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya. Pada Daerah Irigasi ini belum terdapat pembagian air secara rotasi sehingga diperlukan pembagian air secara rotasi/giliran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pembagian air sistem rotasi yang terjadi sepanjang tahun di daerah irigasi dan mengetahui alternatif pola tanam untuk mendapatkan Musim Tanam (MT)  berapa yang terjadi kekurangan air pada daerah irigasi Susoh sehingga pembagian air dapat teratasi dimana sebelumnya belum terdapat sistem rotasi pada lokasi ini. Tahapan penelitian adalah pembagian golongan luas layanan saluran sekunder berdasarkan skema jaringan irigasi Susoh. Perhitungan pembagian air dengan sistem rotasi/giliran berdasarkan data debit andalan dengan koefisien tanaman padi yang direncanakan adalah nadeco/prosida. Luas Daerah Irigasi Susoh adalah 2549 Ha dengan 51 petak tersier dan 9 saluran sekunder. Perencanaan sistem rotasi dimulai dengan penjadwalan musim tanam dilanjutkan dengan distribusi air pada MT III secara rotasi, sehingga didapatkan 3 golongan saluran sekunder yang akan dilkakukan pembagian air secara rotasi untuk setiap tahunnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam satu tahun Musim Tanam hanya 2 kali Musim Tanam yang dapat dialirkan air secara penuh berdasarkan debit andalan yaitu November 4,81 m3/dtk, Desember debit andalan dengan 4,65 m3/dtk dan Januari dengan debit andalan 4,72 m3/dtk Musim Tanam I (MTI), Pada awal Maret debit andalan dengan 4,76 m3/dtk, April debit andalan dengan 4,57 dan bulan Mei debit andalan dengan 3,58 m3/dtk Musim Tanam II (MT II), Untuk awal Juli debit andalan dengan 3,00 m3/dtk, Agustus debit andalan dengan 3,30 m3/dtk dan September 3,20 m3/dtk. Musim Tanam III (MT III) debit aliran tidak mencukupi untuk kebutuhan air, sehingga kekurangan maksimal yang terjadi adalah -0,24 m3/dtk, sehingga direncanakan sistem rotasi pada Musim Tanam III (MT III).

 

Referensi

Anonim, 2013, Standar Perencanaan Irigasi, KP-01, Departemen Pekerjaan umum, Direktorat Jendral Pengairan, Jakarta.

Anggraini dkk, 2019, Sistem pemberian Air secara rotasi daerah irigasi kaiti samo di Kabupaten Rokan Hulu, penerbit Universitas Lancang kuning.

Anwar, S. 2012. Pola Tanam Tumpangsari. Agroteknologi. Litbang: Deptan

Direktorat jendral sumber daya air , 2010, standar Perencanaan Jaringan Kriteria perencanaan bagian jaringan irigasi (KP 01-05 ), Dinas Pekerjaan Umum.

Didi, 2005. Evaluasi Ketersedian Air Permukaan Untuk Irigasi Pertanian Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi Fakultas Geografis Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

E.M.Wilson,1993 Hidrologi Teknik Edisi Ke Empat, ITB Bandung.

Juhana, dkk (2015), analisis kebutuhan air irigasi pada daerah irigasi bangbayang uptd sdap leles dinas sumber daya air dan pertambangan kabupaten garut Penerbit Sekolah Tinggi Teknologi Garut.

Mawarni, nia (2020), Analisis Distribusi air sistem rotasi pada saat musim gadu pada daerah irigasi jiem-jiem kabupaten Pidie Jaya. Penerbit Universitas Muhammadiyah Aceh.

Unduhan

Diterbitkan

2021-04-09

Terbitan

Bagian

Articles