ACEH KASAB CENTER DI BANDA ACEH

Arsitektur Neo Vernakular

Penulis

  • Nury Intan Dhori Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh
  • Henny Marlina Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Banda Aceh

DOI:

https://doi.org/10.37598/rumoh.v8i15.30

Kata Kunci:

Arsitektur Neo Vernacular, Aceh Kasab Center, Banda Aceh.

Abstrak

Kasab atau kerajinan benang emas dikenal secara luas sebagai sulaman khas tradisional di Aceh yang dibuat diatas kain beludru. Bagi masyarakat Aceh penggunaan jenis dan warna kasab  dapat mencerminkan derajat serta parameter status sosial. Pada umumnya sulaman kasab hanya dibudayakan oleh pengrajin Aceh sebagai Industri rumah tangga dengan menempatkan hasil  produksinya di toko-toko souvenir, hotel, museum dan pameran-pameran  yang ada  di Kota Banda Aceh. Oleh karena itu perlu suatu wadah yang menjual dan memamerkan hasil kerajinan setiap daerah di Aceh serta menampung hasil karya sebagai pusat pembinaan, pengembangan unsur  produktivitas dan juga sebagai pertumbuhan sektor perekonomian daerah Aceh. Pendekatan desain yang dilakukan dalam perancangan Aceh Kasab Center ini melalui penerapan tema Arsitektur Neo-vernakular. Perancangan tema Arsitektur Neo-vernakular dimaksudkan mampu melestarikan unsur kebudayaan Aceh dengan desain yang mengutamakan kondisi iklim serta penggunaan atap pelana dan ragam hias tradisional Aceh.  Rancangan Aceh Kasab Center ini terinspirasi dari bunga kenanga,  yakni salah satu motif  flora yang sering digunakan pada sulaman kasab Aceh. Aceh Kasab Center ini dirancang bermassa tunggal yang terdiri dari tiga lantai yang berada di Jln. Mesjid Raya  Baiturrahman Banda Aceh dengan luas lahan yang tersedia 14.000 m² dengan KDB 8400 m²  (60%) dan KLB 5600 m² (40%) serta difasilitasi ruang mini galeri, multimedia, perpustakaan, workshop, souvenir shop, cafetaria, musalla, ATM center dengan daya tampung pengunjung 410 orang/hari.

Biografi Penulis

Nury Intan Dhori, Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh

Mahasiswa Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh

Henny Marlina, Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Banda Aceh

Dosen Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Banda Aceh

Referensi

Anonimius, 2000. Peraturan Pemerintah, Pusat Kerajinan dan Perdagangan ( No.10/KPTS/200 )

Depdikbud. 1980/1981. “Kesenian Tradisional Aceh”. Hasil lokakarya 4 s/d 8 Januari 1981 di Bands Aceh.

DK. Ching, 1979. Arsitektur Bentuk Ruang dan Susunannya. Edisi kedua. Jakarta:Erlangga.

Eleventh General assembly for ICOM, Proyek Pembinaan Permuseuman, Direktorat Jendral

Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1989, halaman 23.

Gustami, SP. 1991. “Filoofi Seni Kriya Tradisional Indonesia”. Jurnal Pengetahan Seni, Edisi 1/30 Oktober, BP.ISI. Yogyakarta.

John M.Echols. J.M. 1990. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia

Komandoko, 2010, Kesenian dalam Pendekatan Kebudayaan. Bandung: STISI Press.

Unduhan

Diterbitkan

30-06-2018

Terbitan

Bagian

Articles