MEMAHAMI ISLAMIC CENTER KOTA LHOKSEUMAWE MELALUI GENIUS LOCI
Understanding the Islamic Center of Lhokseumawe City through Genius Loci
DOI:
https://doi.org/10.37598/rumoh.v12i2.213Kata Kunci:
Masjid Islamic Center, Genius loci, LhokseumaweAbstrak
Masjid Agung Islamic center berdiri megah di tengah Kota Lhokseumawe yang dibangun pada tahun 2001. Masjid Agung Islamic center menjadi wadah kegiatan pengembangan muslim, kegiatan pendidikan, kegiatan islami, pengkajian, pelatihan, sosial ekonomi dan pengajian rutin. Islamic center merupakan simbol keberadaan umat beragama Islam di Kota Lhokseumawe. Fungsi tempat yang digunakan tersebut dapat dimaknai bahwa memiliki keterkaitan antara manusia dan tuhannya, manusia dengan lingkungan sebagai pendukung, serta keterlibatan alam semesta dalam mencapai pemaknaan suatu lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pedekatan eksplorasi. Maka dari itu tujuan penelitan ini dilakukan untuk memahami serta melihat bagaimana ruang dan tempat yang ideal dan mampu menampung segala aktifitas didalamnya maupun diluar dan mampu membuat para pengunjung atau jama’ah yang datang merasakan ketenangan, kenyamanan, dan keamanan sehingga terbentuk fenomena yang terjadi pada kawasan Masjid Agung Islamic center Kota Lhokseumawe dengan menggunakan pendekatan Genius Loci.
Referensi
Akromusyuhada, A. (2019). Penerapan Konsep Arsitektur Islam Pada Sarana Dan Prasarana Pendidikan : Tinjauan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk SD / MI , SMP / MTs , dan SMA / MA. Tahdzibi, 4(1), 41–48. https://doi.org/10.24853/tahdzibi.4.1.41-48
Ashadi, Anisa, & Ratna, D. (2018). Penerapan Metode Kuantitatif Dan Kualitatif Dalam Penelitian Arsitektur. In Penerbit Arsitektur Umj Press, Jakarta (Issue April).
Bambang Karsono, Julaihi Wahid, & Irma Yunita Sari. (2018). Kemanfaatan Ruang Utama Pada Masjid Agung Islamic Center Kota Lhokseumawe. Jurnal Koridor, 9(2), 222–227. https://doi.org/10.32734/koridor.v9i2.1362
Bank Indonesia, T. P. A. T. (2005). Tinjauan Umum. Buletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan, 7(4), 485–498. https://doi.org/10.21098/bemp.v7i4.121
Broms, H. (2000). Genius loci. In Semiotica (Vol. 128, Issues 3–4, pp. 233–242). https://doi.org/10.1515/semi.2000.128.3-4.233
Dewiyanti, D. (2013). Historical Attachment sebagai Daya Tarik Place Studi Kasus : Masjid Salman , Bandung. 13–18.
Fikriarini, A. (2011). Arsitektur Islam: Seni Ruang dalam Peradaban Islam. El-HARAKAH (TERAKREDITASI), 12(3), 194–206. https://doi.org/10.18860/el.v0i0.452
Karsono, B. (2015). Jurnal Teknologi A Ctivity As An A Ttribute To P Lace A Ttachment In K Uching R Iverfront P Romenade , M Alaysia. 1, 1–6.
Karsono, B., Deni, & Fithri, C. A. (2016). Assessment of functional and emotional attachment in Malacca Riverfront Promenade. Jurnal Teknologi, 78(5), 153–157. https://doi.org/10.11113/jt.v78.8271
Kurniawan, S. (2014). Masjid Dalam Lintasan Sejarah Umat Islam. Jurnal Khatulistiwa-Journal of Islamic Studies, 4(September), 169.
Rosadi, B. F. (2014). Masjid Sebagai Pusat Kebudayaan Islam. Jurnsal An Nur, 6(1), 127–148.
Tunggadewi, R. Y. (2016). Konsep Perencanaan dan Perancangan Pusat Kebudayaan Sebagai Wadah Seni Pertunjukan Di Kotagede dengan Pendekatan Genius Loci. 1–50. https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/52080%0Ahttps://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/52080/MjI0MjUw/Konsep-Perencanaan-dan-Perancangan-Pusat-Kebudayaan-Sebagai-Wadah-Seni-Pertunjukan-Di-Kotagede-dengan-Pendekatan-Genius-Loci-COVER.pdf
Urtaberta, N. (2008). Arsitektur Islam Pemikiran, Diskusi dan Pencari Bentuk.
Winarni, S. (2011). Tugas Mata Kuliah: Pencitraan Visual Kawasan Bersejarah. 1–45.

Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Aliza Azzahra, Deni, Dela Andri

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.