PENGEMBANGAN WILAYAH MELALUI SEKTOR UNGGULAN: PERSEPSI STAKEHOLDER

Studi Kasus: Kabupaten Aceh Besar

Penulis

  • Myna Agustina Yusuf Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
  • Irin Caisarina Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
  • Sanna Nadia Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

DOI:

https://doi.org/10.37598/rumoh.v11i2.165

Kata Kunci:

Pengembangan Wilayah, Sektor Unggulan, Stakeholder

Abstrak

Salah satu tujuan pengembangan wilayah adalah meningkatkan ekonomi dan mensejahterakan masyarakat. Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Aceh yang masih belum maju dalam pengembangan wilayahnya jika dibandingkan dengan kota/kabupaten di sekitarnya. Pengembangan wilayah Kabupaten Aceh Besar cukup penting dilakukan terutama memiliki sektor beragam dalam wilayah administratif yang sangat luas yaitu 404,35 Km2. Pengembangan dapat dilakukan melalui sektor unggulan wilayah yang menggambarkan potensi daya saing kompetitif dan spesialisasi dalam lingkup kabupaten. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sektor unggulan daerah Kabupaten Aceh Besar, memetakan potensi dan peluangnya kemudian merekomendasikan pengembangan wilayahnya berdasarkan persepsi stakeholder. Data yang digunakan adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten dan hasil wawancara. Sektor unggulan ditetapkan dalam tiga tahapan analisis sektor ekonomi wilayah yaitu Location Quotient (LQ), Shift Share, dan Klassen Typology. Perumusan strategi didasarkan atas olahan hasil wawancara dan analisis SWOT. Hasil analisis sektor unggulan menunjukkan yang memiliki pertumbuhan serta kontribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Aceh Besar adalah kontruksi, sektor transportasi dan pergudangan, sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan motor, sektor informasi dan komunikasi serta sektor real estate. Potensi utamanya adalah lokasinya yang strategis, namun kualitas SDM rendah sebagai kelemahan utamanya. Langkah pengembangan wilayah yang dapat dilakukan adalah membangun tenaga kerja memiliki kualitas kompetensi tinggi, mengembangkan inovasi teknologi BIM (Building Information Modelling), meningkatkan produksi komoditas yang berpotensi dan memiliki nilai jual tinggi, meningkatkan potensi SDM untuk memaksimalkan potensi, melakukan pengembangan sistem transportasi yang terintegrasi dengan transportasi Kota Banda Aceh, meningkatkan pembangunan infrastruktur yang mendukung pengembangan informasi dan komunikasi, dan melakukan pengendalian pembangunan perumahan.

Referensi

Alhudori. (2017). Pengaruh IPM, PDRB dan Jumlah Pengangguran Terhadap Penduduk Miskin di Kota Jambi. Jurnal of Economic and Business, 1(1).

Amalia, Fitri. (2012). Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian Wilayah Kabupaten Bone Bolango dengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB. Jurnal Etikonomi, 11 (2).

Basuki, T. A. & Gayatri, U. (2009). Penentuan Sektor Unggulan dalam Pembangunan Daerah: Studi kasus di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, 10(1), 34-50.

Djakapermana, R. D. (2010). Pengembangan Wilayah Melalui Pendekatan Kesisteman. Bogor: IPB Press.

Hajeri., Yurisinthae, Erlinda., & Dolorosa, Eva. (2015). Analisis Penentuan Sektor Unggulan Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan, 4(2), 253-269.

Hidayat, M., & Darwin, R. (2017). Analisis Sektor Unggulan dan Pengembangan Wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti. Jurnal Media Trend, 12(2), 156-167.

Indahsari, Kurniyati., & Listiana, Yufita. (2021). Teknik Analisis Ekonomi Regional. Bandung: Media Sains Indonesia.

Kusama, Hendra., Sulistyono, Setyo Wahyu., & Priyanto, Joko. (2019). Modul Ekonomi Regional. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Mahi, Ali Kabul. (2016) Pengembangan Wilayah Teori dan Aplikasi. Jakarta: Kencana.

Muljarijadi, Bagdja. (2011). Pembangunan Ekonomi Wilayah. Bandung: UNPAD Press.

Nur’aini, Fajar. (2016). Teknik Analisis SWOT. Anak Hebat Indonesia.

Putra, Indra Mahardika. (2019). Business Model and Business Plan di Era 4.0. Anak Hebat Indonesia.

Pramono, R Widodo Dwi. (2021). Modul Teknik Analisis dan Perencanaan Wilayah. Sleman: Deepublish.

Prihadi, M.Dana. (2020). Pengenalan Dasar Manajemen Publik Relasi. Jogjakarta: KBM Indonesia.

Rustiadi, Ernan., Saefulhakim, Sunsun., & Panuju, Dyah R. (2011). Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Rakyat.

Sirojuzilam & Mahalli, K. (2010). Regional: pengembangan, perencanaan dan ekonomi. Medan: USU Press.

Vikaliana, Resista. (2017). Analisis Identifikasi Sektor Perekonomian sebagai Sektor Basis dan Sektor Potensial di Kota Bogor. Transparansi: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 9 (2), 198-208.

Wahyuningtyas, Rosita., Rusgiyono, Agus., & Wilandari, Yuciana. (2013). Analisis Sektor Unggulan Menggunakan Data PDRB (Studi Kasus BPS Kabupaten Kendal Tahun 2006-2010). Jurnal Gaussian, 2(3), 2019-228.

Zaini. (2019). Pengembangan Sektor Unggulan di Kalimantan Timur. Sleman: Deepublish.

Unduhan

Diterbitkan

31-12-2021

Terbitan

Bagian

Articles