ISLAMIC CENTRE DI ACEH SELATAN (INTANGIBLE METAPHOR)

Penulis

  • Mitra Ariansyah Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Banda Aceh
  • Muhammad Joni Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Banda Aceh

DOI:

https://doi.org/10.37598/rumoh.v11i1.138

Kata Kunci:

Aceh Selatan, Intangible, Metaphor, Islamic Center

Abstrak

Aceh Selatan termasuk sebagai daerah yang memiliki nilai Keislaman yang tinggi, hampir disetiap kampung memiliki masjid dan hampir di setiap desa/kelurahan ada Majelis Taklim dan Pondok Pesantren, Untuk saat ini jumlah pesantren di Kabupaten Aceh Selatan terdapat Enam puluh lima Pondok Pesantren dan masjid berjumlah Dua ratus tujuh puluh masjid. Maka dari itu perlu hadirnya sebuah pusat kegiatan umat Islam di Aceh Selatan. Islamic Center di Aceh Selatan terletak di Kota Fajar Kecamatan Kluet Utara, maksud dari  bangunan ini yaitu memberikan pelayanan kepada masyarakat, pemberdayaan dan peningkatan lembaga keagamaan, meningkatkan pengetahuan dan keimanan, bertujuan yaitu, mewujudkan wadah pusat pengembangan kegiatan Islam di Aceh Selatan yang dapat menunjang kegiatan dalam bidang dakwah, sosial pendidikan, dan kebudayaan. Islamic Center tingkat kabupaten yaitu Islamic Center yang berada di wilayah lokal Kabupaten dan mempunyai masjid bertaraf kabupaten, yaitu masjid agung, yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas seperti Peribadatan/ibadah, fasilitas mu’amalah dan fasilitas tarbiyah. lebih banyak berorientasi pada operasional pembangunan dakwah secara langsung. Penerapan tema Intangible Metaphora pada bangunan Islamic Center ini tranformasi dari bentuk tangan ketika berdo’a hingga membentuk block-block bangunan yang berjumlah 10 sesuai dengan jumlah jemari tangan. Tema Intangible Metaphor ini diharapkan bahwa sesuai fungsinya bangunan ini sendiri dapat menjadi media penyedia dan informasi tentang Islamic Center Aceh Selatan. Luas lahan 40.000m², luas lantai dasar 9.505m², luas lantai keseluruhan 38.020 m², massa tunggal, dengan kapasitas di dalam bangunan menampung 3000 jamaah, serta di luar bangunan menampung 1000 jamaah. Fasilitas kegiatan utama adalah ruang Ruang Shalat, Kantor Pengelola, Kantor Baziz, Ruang Kelas, Perpustakaan, Mess dan Radio dakwah. Sedangkan penunjang ada Auditorium, Restoran dan pos penjagaan.

Referensi

Le Corbusier dalam bukunya “Toward an Architecture (1927)”

Menurut James C. Snyder, Anthony J. Catanesse, dalam bukunya “Introduction to Architecture (1979)”

Buku Panduanm Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Aceh, 2013

Buku Petunjuk Pelaksanaan Proyek Islamic Center di Seluruh Indonesia, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Depertemen Agama RI,1976,

Muhammad Hanabawi, Islamic Center Aceh Jaya, Laporan Buku Studio Tugas Akhir, Banda Aceh, 2015,

Charles Jencks dalam bukunya “Languange of Post-Modern Architecture (1990)”,

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2009 – 2029. Kota banda Aceh No.4 tahun, 2009,

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1991,

Neufert, Ernst, Data Arsitek, jilid 1 & 2, edisi kedua, Erlangga Jakarta, 1996.

Jumlah Penduduk per Km², Mukim, Desa dan Rumah Tangga Di Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2017, Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Selatan,

Website :

http://www.pendis.kemenag.go.id, 10 September 2018; 01.15 wib.

http://simas.kemenag.go.id/index.php/profil/masjid/page/260/?kabupaten_id,

September 2018; 01.45 wib.

https://www.masjidabubakargca.com/2014/11/sebutan-tingkatan-dan-klasifikasi.html, 05 Juli 2018; 20.30 Wib).

http://perkembanganarsitekturdunia.blogspot.com/2013/01/arsitektur-metafora.html. 30 Juni 2018; 15 : 20 Wib.

https://studylibid.com/doc/726103/bab-ii-tinjauan-objek-rancangan-a.-pengertian-judul-, 27 September 2018; 15.20 Wib.

https://petatematikindo.wordpress.com/2013/04/21/administrasi-kabupaten-aceh-selatan/10 September 2018; 20 :23 Wib

Google Earth, 2017. 10 September 2018; 20 : 55 Wib

Unduhan

Diterbitkan

30-06-2021

Terbitan

Bagian

Articles