MUSEUM DIORAMA GAYO

Arsitektur Tangible Metaphors

Penulis

  • Fendika Anggara Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh
  • Henny Marlina Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh

DOI:

https://doi.org/10.37598/rumoh.v10i20.110

Kata Kunci:

Gayo, Museum Diorama, Tangible Metaphors

Abstrak

Suku Gayo merupakan masyarakat asli dari Kabupaten Aceh Tengah yang beribukota Takengon dan merupakan bagian dari Provinsi Aceh. Keberadaan adat istiadat, budaya dan sejarah suku Gayo menjadi karakter yang di wariskan nenek moyang mereka kepada generasi berikutnya secara turun temurun. Namun sayangnya saat ini sebagian masyarakat suku Gayo sudah lupa akan adat istiadat, budaya dan sejarahnya. Untuk hal tersebut maka di perlukan suatu wadah berupa museum yang mampu mengekspresikan adat istiadat, budaya dan sejarah suku Gayo dalam bentuk diorama yang menyenangkan dan edukasi.Proses perancangan Museum Diorama Gayo Di Aceh Tengah ini diawali dengan pendekatan studi literatur dari objek sejenis, studi lapangan dan pendekatan tema bangunan, yaitu Arsitektur Tangible Methaphors. Maka dari itu dilanjutkan dengan analisa terhadap permasalahan yang timbul dalam rancangan dengan memperhatikan beberapa kemungkinan yang ada seperti lokasi tapak, hubungannya dengan lingkungan sekitar serta potensi-potensi yang dapat dikembangkan. sehingga dapat mempermudah dalam proses perancangan. Museum Diorama Gayo Di Aceh Tengah akan dibangunan di atas lahan seluas 25.500 m² dengan luas bangunan 4577.3 m². Museum Diorama Gayo Di Aceh Tengah ini bersifat massa tunggal dengan jumlah lantai sebanyak empat lantai, yang dilengkapi dengan lobby, loket karcis, ruang penitipan, ruang informasi, ruang pameran tetap, ruang pameran temporer, ruang seminar, ruang auditorium, perpustakaan, ruang edukasi, dan ruang konservasi. Selain itu juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung berupa toko souvenir, mushalla, kafetarian dan taman. Konsep yang diangkat pada museum diorama Gayo di Aceh Tengah ini adalah kombinasi dari bentuk gerakan tarian saman dan alat musik teganing.

Biografi Penulis

Fendika Anggara , Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh

Mahasiswa Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh

Henny Marlina, Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh

Dosen Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh

Referensi

Antoniades, Anthony C, Poethic of Architecture, Erlangga, 1990.

Badan Perencanaan Daerah, 2012, Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Aceh Tengah 2012 – 2032. Bapeda Aceh Tengah.

Bowen, John, Sumatra Politics and Poetics : Gayo Histori. 1900-1989, Yale University Press, 1991.

Broadbent, Geoffrey, Design in Architecture, Fulton, 1995.

Ching, D.K, Francis, 2000. Arsitektur Bentuk Ruang dan Tatanannya. Edisi 2, Erlangga, Jakarta.

De Chiara, John, Joseph & Callender, 1973, Times Saver Standard For Building

Type. Mc Graw Hill Book Company, New York.

Hasegawa, Itsuko, 2008. Yamanashi Facts and Figures. Towards the inscription of Mt. Fuji as a World Cultural Heritage Site. Cited At

Honggowidjaja, Stephanus Pantja. Pengaruh Signifikan Tata Cahaya .

Neufert, Ernst, 1992. Data Arsitek. Erlangga, Jakarta.

Neufert, Ernst, 2002. Data Arsitek. Erlangga, Jakarta.

Ormsbee, 1961, Landscape Architecture: The Shaping of Man’s Nature Environment. McGraw Hill Book Company, New York.

Poerwadarminata, 1976. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, Jakarta.

Panduan Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Aceh, 2013

Putra, Fiansyah, Muchtar, 2012. Galeri Kopi Gayo. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Arsitektur Muhamadiyah Aceh.

Rizki, Rahmat, 2014.Museum Bahari Aceh. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Arsitektur Muhamadiyah Aceh

Setiyowati, 2012, Metaphor As The New Power of Design. Cited At

The World Book Encyclopedia. 1971. Cichago: The World Book.

Udansyah,1980, Peranan Cahaya & Warna dalam Pameran. Jakarta, Direktorat Permuseuman.

Wiradyana, Ketut dan Setiawan, Taupiqurrahman, Gayo Merangkai Identitas, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2011.

www.brainly.co.id/tugas/104199, 22 Mei 2015 ; 20.09 wib

www.girinarasoma.com/memahami-metafora-arsitektur, 30Mei 2015 ; 11.53 wib

RumÔh, Volume 10 No. 20, Desember 2020 p-ISSN 2088-9399

www.hermawanmukti.blogspot.com/2013/03/mengenal-suku-gayo.html, 22 Mei 2015 ; 20.06 wib

www.KamusBahasaIndonesia.org, 22 Mei 2015 ; 20.15 wib

www.kuliahlearning.blogspot.com/2012/06/museum-monjali-sebagai-sumber-belajar.html, 25Mei 2015 ; 21.11 wib

www.lintasgayo.com/15408/buku-merangkai-identitas-gayo-100-persen- ilmiah.html, 20 Mei 2015 ; 21.22 wib

www.museumku.wordpress.com/2012/02/08/konsep-penyajian-museum-bagian-6-selesai, 25Mei 2015 ; 21.22 wib

www://ninkarch.files.wordpress.com/2008/11/metaphor-as-the-new-power-of-design.pdf 01 June 2015.

www.pref.yamanashi.jp/english/profile/documents/2008yamanashifactsandfigures.pdf 01 June 2015.

www.zakeff.students.uii.ac.id/2009/04/27/metafora-dalam-arsitektur, 29Mei 2015 ; 19.50 wib

Unduhan

Diterbitkan

31-12-2020

Terbitan

Bagian

Articles